di celahan langkahan pantas
dan sibuknya jalan
ada sesusuk tubuh
yang disebalik kerut muka, uban di kepala
dan mendung tubir mata
punya cerita kehidupan
rintik hujan membasah
sepersalinan lusuh
masih diam di situ
dingin
dan masih
diam
esok di situ jua
menunggu se ada mampu
rezeki-rezeki dari tuhan
yang terselindung
di balik pengharapan
saat ada insan yang berbagi nikmat,
"Thank you. I really appreciate that."
si pakcik tua senyum
walau terlihat kelat
yang ada sedikit,
berbagi seadanya
kerna
dari tubir mata, kubaca
bukan diminta,
meminta-minta
pejalan kaki
No comments:
Post a Comment