Friday, 24 October 2014

Costa; kelat

di hadapan ruang Costa
di celahan langkahan pantas
dan sibuknya jalan

ada sesusuk tubuh
yang disebalik kerut muka, uban di kepala
dan mendung tubir mata

punya cerita kehidupan

rintik hujan membasah
sepersalinan lusuh
masih diam di situ
dingin
dan masih
diam

esok di situ jua
menunggu se ada mampu
rezeki-rezeki dari tuhan
yang terselindung
di balik pengharapan

saat ada insan yang berbagi nikmat,

"Thank you. I really appreciate that."

si pakcik tua senyum
walau terlihat kelat

yang ada sedikit,
berbagi seadanya

kerna
dari tubir mata, kubaca
bukan diminta,
meminta-minta


pejalan kaki




No comments:

Survivor

Aku sendiri pun macam tak percaya, pada tahun 2020, ruang blog ini masih wujud dan bernyawa. I'm glad that 4 years ago, I am still writi...